Kebiasaan di depan laptop bingung
sendiri mau nulis kata pembuka yang seperti apa untuk draft blog. Ide sudah
ada, ringkasan materi juga sudah punya. Untuk mengawali tulisan itu loh yang
kadang harus tidur dulu, merenung dulu, buka youtube, atau google dulu baru menemukan
inspirasi. Hahaha...
Semakin dewasa kita ternyata
semakin sibuk, bukan hanya fisik tapi pikiran pun sudah mulai bercabang-cabang,
karena kita telah memikul tanggung jawab lebih dalam kehidupan dan tentunya akal
kita sudah sempurna untuk menghubungkan serentet peristiwa yang terekam oleh
otak. Dari yang kejadian jalan raya yang sebenarnya selintas saja kita lihat
tapi bisa kita ingat, dan itu menambah memori otak belum lagi kalau nonton
drama Korea. Hahahaha Apalagi ditambah kalau sudah masuk dalam lingkungan
kerja. Tambah ribet dah hidupmu! Setiap hari berangkat ke kantor yang jaraknya
kurang lebih 15 KM dari pukul 7 pagi dan pulang pukul 4 sore, duduk di depan komputer, di ruang ber AC,
mengerjakan deadline pekerjaan. Sampai rumah seperti ikan pindang, tepar guys.
Jadi saya sangat bersyukur dan berbahagia sekali ketika perusahaan menetapkan
hari kerja hanya 5 hari dengan catatan pulang pukul 5 sore. Ah tidak apa-apa
yang penting sabtu dan ahad kita libur.
Dengan adanya keputusan tersebut sebagian besar karyawan ada yang tidak setuju sehingga sempat terjadi semacam protes kepada management. Alasan mereka macam-macam, ada yang protes karena katanya jumat itu waktunya sedikit (Dulu : Istirahat mulai 11.30-13.30/Baru : Istirahat 11.30-13.00) sedangkan ada banyak karyawan yang pergi jumatan di daerah Lab. Jontal dan Plampang, lalu ada yang protes karena suaminya tidak mengizinkannya pulang terlalu sore, kemudian ada karyawan kontrak merasa gaji yang akan diterimanya rendah. Lainnya hanya ikut-ikutan protes!!!
Yuk coba kita pikir, libur itu sungguh
sangat berfaedah yang mana merupakan kesempatan kita untuk bisa meluangkan
waktu buat diri sendiri (Me time) dan
keluarga (Family time). Masa dari
seminggu itu hanya kita gunakan untuk
bekerja, dan hari ahadnya kita juga bekerja menyelesaikan pekerjaan rumah yang
terbengkalai karena kita bekerja diluar rumah. Lantas kapan waktu seorang ayah
untuk anaknya, ibu untuk anaknya, anak untuk orangtuanya. Bukankah kita lelah
setelah bekerja, dan maunya istirahat saja tidak kemana-mana.
Seorang Ayah tugasnya bukan hanya
menjamin kebutuhan sandang, pangan, papan keluarganya. Tapi juga memastikan
kebutuhan lain keluarganya. Khususnya bagi seorang anak sangat perlu dekat
secara emosional dengan ayahnya. Agar anak merasa terlindungi, dihargai,
disenangi, dicintai, sehingga kelak ketika dia dewasa tidak perlu mencari
perhatian pada orang lain karena semua perhatian telah diberikan oleh
ayahnya. Itulah mengapa sangat penting
untuk meluangkan waktu untuk anak. Ajak mereka duduk bercengkrama, antar anak
ke sekolah, ajarkan dia untuk taat pada Allah, ajak ke Masjid, ajari dia
membaca dan menghapal Al-Qur’an, ajarkan
dia sesuatu yang baik. Jangan sampai anak merasa ber ayah ada, ber ayah tiada.
Ibunda yang terpaksa harus berkerja
untuk membantu suami, memang tidak mudah bergelut antara bekerja di luar rumah
dan menjadi seorang istri dan ibu di rumah. Perlu time management yang baik dan
harus tahu prioritas utamanya adalah keluarganya. Bahasanya bukan meluangkan
waktu untuk suami dan anak, tapi memang harusnya full time untuk mereka. Tapi karena hal diatas yang memang perlu
bekerja maka hari libur itu dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mengurus rumah
tangga. Bunda-bunda hebaaatt!
Untuk para singelillah seperti
saya ini, justru banyak hal yang bisa dilakuan di 2 hari itu tinggal bagaimana
kita mengaturnya dengan baik. Saya pribadi, sabtu itu saya gunakan untuk
beres-beres rumah, hitung-hitung menyenangkan hati orangtua, mereka pulang
kerja, melihat setrikaan yang awalnya ada 3 gunung, tinggal 1 gunung, kulkas
yang isinya amburadul, jadi rapi dan bersih, cucian yang beda tipis sama
setrikaan banyaknya, Beres. Sedangkan hari ahad tinggal menyelesaikan sisa-sisa
pekerjaan kemarin. Setelah itu pergi main deh, ke rumah saudara-saudara, kumpul-kumpul
dengan teman, makan-makan, ah banyak yang bisa dilakukan.
Hampir lupa, di kantor kan ada
beberapa staff dan karyawan perantau, ada yang belum menikah dan sudah menikah.
Waktu liburnya bisa digunakan untuk family
time juga, yaa walaupun mungkin lewat Video
Call. Bisa juga berolahraga atau travelling explore Sumbawa maybe. Se
pintar-pintarnya kita atur supaya tidak bosan lah ya.
*Btw ini saya mulai nulis lagi
karena efek sabtu libur. Alhamdulillah akhirnya!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar