Rabu, 14 November 2018

Saturday


Kebiasaan di depan laptop bingung sendiri mau nulis kata pembuka yang seperti apa untuk draft blog. Ide sudah ada, ringkasan materi juga sudah punya. Untuk mengawali tulisan itu loh yang kadang harus tidur dulu, merenung dulu, buka youtube, atau google dulu baru menemukan inspirasi. Hahaha...

Semakin dewasa kita ternyata semakin sibuk, bukan hanya fisik tapi pikiran pun sudah mulai bercabang-cabang, karena kita telah memikul tanggung jawab lebih dalam kehidupan dan tentunya akal kita sudah sempurna untuk menghubungkan serentet peristiwa yang terekam oleh otak. Dari yang kejadian jalan raya yang sebenarnya selintas saja kita lihat tapi bisa kita ingat, dan itu menambah memori otak belum lagi kalau nonton drama Korea. Hahahaha  Apalagi  ditambah kalau sudah masuk dalam lingkungan kerja. Tambah ribet dah hidupmu! Setiap hari berangkat ke kantor yang jaraknya kurang lebih 15 KM dari pukul 7 pagi dan pulang pukul 4 sore,  duduk di depan komputer, di ruang ber AC, mengerjakan deadline pekerjaan. Sampai rumah seperti ikan pindang, tepar guys. Jadi saya sangat bersyukur dan berbahagia sekali ketika perusahaan menetapkan hari kerja hanya 5 hari dengan catatan pulang pukul 5 sore. Ah tidak apa-apa yang penting sabtu dan ahad kita libur.     

Dengan adanya keputusan tersebut sebagian besar karyawan ada yang tidak setuju sehingga sempat terjadi semacam protes kepada management. Alasan mereka macam-macam, ada yang protes karena katanya jumat itu waktunya sedikit (Dulu : Istirahat mulai 11.30-13.30/Baru : Istirahat 11.30-13.00) sedangkan ada banyak karyawan yang pergi jumatan di daerah Lab. Jontal dan Plampang, lalu ada yang protes karena suaminya tidak mengizinkannya pulang terlalu sore, kemudian ada karyawan kontrak merasa gaji yang akan diterimanya rendah. Lainnya hanya ikut-ikutan protes!!!

I am Not Math Lover


Ok Guys. Jujur aja kalian pasti pernah mendapatkan pengalaman yang memorable banget selama hidup di dunia ini, ya iyalah kalau udah mati kan gak bisa nostalgia pengalaman lagi hehehe. Sesuatu yang mungkin sampai tua kita tidak bisa lupakan alias akan kita kenang selalu. Kecuali kalau sudah tua udah pikun kali ya atau mungkin ada yang amnesia ya gak bakalan ingat. Aahhaha sudahlah !
Sore ini aku nemenin ibuku ke sekolahnya buat ngeprint berkas-berkasnya. Jadi aku disuruh ikut untuk bantu kerempongan beliau. Singkat cerita, aku ketemu sama guru matematikaku waktu MTs dulu yang sekarang sudah pindah di sekolah tempat ibuku mengajar juga. Posisinya beliau masuk ruang TU terus ngobrol sama ibuku dan tentu saja ngelihat ke aku sih pastinya secara hanya ada kami disana. Sumpah ini awkward moment banget. dalam hati bilang, “sanyum gak ya?, salaman gak ya? sapa gak ya?” hahaha langsung berhenti mikir ketika beliau keluar ruangan. Haaaa legaaaa bro! dan untungnya aku pake masker jadi tampang grogiku gak begitu kelihatan. Aduhhh pak pliss deh.
Talking about math, siapa sih yang suka? Yakin deh pasti sebagian besar siswa ada yang gak suka karena ribet, pusing, dan penyebab utamanya biasanya gurunya terkenal killer dan gak asik. Termasuk aku nih bukan math lover. Dan karena berbagai macam alasan tersebut setiap pelajaran matematika gak pernah nyambung di otakku. Fortunately, aku sebangku sama math lover. Dia sahabatku yang paling unik  namanya Tuti (Tukang Tipu). Aku bakalan minta penjelasan tentang apa inti dari pelajaran matik yang sudah dijelaskan sama bapaknya sampai aku ngerti. Kalau udah mentok gak ngerti, yaaaaa nyontoh PR nya dia lah gak peduli paham atau enggak. wkwkwk *Plisss ini jangan dicontoh ya guys!