Aku
meyakini, alam semesta ini memang sungguh sempurna dan terencana, jadi tidak
ada satu peristiwa pun yang terjadi selain karena telah ditetapkan oleh-Nya.
Semua itu sudah ada rancangannya dan aku sangat percaya bahwa tidak ada yang
namanya kebetulan. Jadi, aku juga meyakini, orang-orang yang hadir dalam
hidupku saat ini memang orang-orang yang sudah digariskan untuk bertemu
denganku.
Aku
bersyukur pernah melewati masa-masa senang dan sulit karena mau tidak mau aku
mengenal dan membutuhkan bantuan orang lain. Dengan dibantu orang, aku bisa
melewatinya dengan tidak terasa berat dan mampu bertahan. Dengan bertahan, aku
bisa berkarya. Dengan berkarya, aku bisa mengingat orang itu dan terus berusaha
menguraikan kebaikan seperti kebaikan itu datang menghampiriku. Aku tidak akan
lupa rasanya disapa oleh kebaikan. Membuatku ingin selalu melakukan kebaikan
bagi siapapun. Aku ingin sekali perilaku ini tumbuh menjadi karakter dalam
diriku. Spirit of giving.
Aku
percaya setiap orang punya masa-masa suram dalam hidupnya hingga malas untuk
mengingatnya dan seakan ingin melupakannya. Terkadang kita menjadi orang bodoh
yang egois dalam membuat keputusan sehingga muncullah kesalahan-kesalahan yang
meruntuhkan kepercayan dan harga diri sendiri maupun orang lain. kesalahan
akibat kebodohan dan ketidaktahuan. Setelah sadar dan menyesalinya kemudian
menjadikkannya suatu pelajaran berharga, memperbaiki diri dan menemukan jalan
terang di depan sana.
Terkadang
aku merasa sombong untuk meminta bantuan atau nasihat dari orang di sekitarku
karena berpandangan bahwa aku dapat menyelesaikan masalahku ini sendiri tanpa
orang lain.tapi tak dapat kusangkali memang ternyata aku tidak bisa. Sekecil
apapun peran kalian dalam menolongku itu sangat berarti untuk menyelesaikan
permasalahanku. Jadi, apa yang yang mau di sombongkan jika aku ternyata tidak
mampu mengatasinya sendiri. Jangan Takut untuk meminta bantuan ! itu yang aku
pelajari dari semua ini. Karena sebenarnya ketika aku meminta bantuan, aku
tengah melepaskan baju kebesaranku. Tapi, terus-menerus meminta bantuan juga
tidak baik, hanya membuat kita malas untuk berusaha.
Entah
kata apa yang cocok untuk ku utarakan sebagai rasa terimakasihku kepada semua
orang yang telah membentukku sedemikian rupa. Kalian datang seperti
serpihan-serpihan dengan peran masing-masing. Bahkan peran antagonis sekalipun,
memang dihadirkan untuk mengasah mentalku.
Satu hari tanganku
menarik, lain kali tanganku yang mengulur. Berlapang dada ketika hari ini tanganku yang menarik dan tersenyum ketika
suatu hari tanganku mengulur.
Aku
bersyukur dengan banyak hal yang telah aku dapatkan. Di posisi ini aku melihat
diriku jauh lebih beruntung. Karena di luar sana, ternyata banyak mahasiswa
lain yang kuliah sambil bekerja karena orangtuanya tidak mampu menanggung beban
yang demikian berat.