Jumat, 30 Mei 2014

Cahaya Bulan (Erros SO7 feat Okta)

Perlahan sangat pelan hingga terang kan menjelang
Cahaya kota kelam mesra menyambut sang petang
Di sini ku berdiskusi dengan alam yang lirih
Kenapa matahari terbit menghangatkan bumi?

Aku orang malam yang membicarakan terang
Aku orang tenang yang menentang kemenangan oleh pedang

Perlahan sangat pelan hingga terang kan menjelang
Cahaya nyali besar mencuat runtuhkan badai
Di sini ku berdiskusi dengan alam yang lirih
Kenapa indah pelangi tak berujung sampai di bumi?

Selasa, 27 Mei 2014

Mungkin Perlu Bijak :-)

Masih terbayang sangat jelas saat dimana aku mulai sekolah dari tingkat dasar, menengah hingga tingkat atas. Seragam sekolah yang senantiasa berubah tingkat demi tingkat, wajah baru, teman baru dan kenangan yang tak pernah terlupakan dalam perubahan itu.

Setelah melewati serangkaian suka duka menjalani sekolah namun yang lebih terasa sensasinya. Masa SMA yang katanya masa remaja yang sedang berapi-api, semangat muda yang seolah tak ingin dibatasi. Namun hal itu juga harus berakhir dengan ujian nasional dan pengumuman atas kelulusan mengikuti ujian akhir merupakan hal yang sangat membuat deg-degan tingkat tinggi dan betapa leganya apabila mendengar kata lulus atas namamu. Rasanya seperti telah mengeluarkan angin dari dalam tubuhmu yang begitu menggelegar. Saya LULUS !

Sebuah pintu kehidupan baru untuk menuju pendidikan yang lebih tinggi, baru saja terbuka. Euforia kemenangan bergema di area sekolah. Perguruan tinggi mana yang akan dituju? Jurusan apa yang akan diambil? Merupakan pertanyaan favorit pada saat itu. sebagian orang mempersiapkan diri dengan belajar sendiri dan adapula yang mengikuti bimbingan belajar untuk ujian masuk ke perguruan tinggi yang diinginkan, sebagiannya ada yang memutuskan untuk tidak melanjutkan studinya karena beberapa alasan.

Semangat, kepercayaan diri, dan doa dari orangtua merupakan hal yang tak pernah lepas dari perjuangan saat itu. sekecewa apapun, sesedih apapun itu karena hasil yang tak sesuai harapan akan selalu menjadi kekuatan untuk bangkit dari keterpurukan itu.

Entah sejak kapan aku memikirkan mengenai apoteker adalah profesi yang aku cita-citakan dan telah mempersiapkan diri sejak terpikir akan keinginan itu. tak peduli bagaimanapun mencintai pelajaran yang berhubungan dengannnya, menyukai buku-buku dan tergila-gila terhadap pelajarannya  namun saat kuliah mengambil jurusan Akuntansi sepertinya ironis sekali tapi mungkin inilah takdir. Kita tidak akan pernah tahu rahasia Tuhan maka perlu pemahaman dan sikap bijak menghadapi permasalahan.


Rintik-rintik Hu . . .

Hai . . . .  apa kabar? Sudah lama rasanya tak bertemu dan ini akan terus berlanjut  entah sampai kapan   Jarak yang begitu jauh dan komunikasi yang tidak efektif membuat aku dan kamu semakin jauh bahkan kalaupun dipaksakan akan ada yang terluka. Hai . . . . . bagaimana kuliahmu? Pasti sama saja denganku suka dan dukanya tapi mungkin berbeda jika dilihat dari proses yang kamu katakan akan membentuk karakter kita masing-masing.

Masih banyak pertanyaan yang ingin kutanyakan kepadamu, pertanyaan yang sekiranya membuatku merasa tenang dan aman. Namun pasti kau hanya menganggapnya basa-basi yang tidak penting bagi misimu di masa depan. Kalau boleh jujur, aku tidak tahu harus berbuat apa jika sedang berbicara denganmu. Semuanya terasa kaku dan merasa kurang mampu berkomunikasi dengan baik. Makanya pada suatu moment yang berulang  aku hanya bisa mendengarkan kamu bercerita  sesekali merespon tanpa aku yang harus bercerita tentang hidupku maupun apa yang sedang dan telah terjadi serta mimpi-mimpiku.

Aku menginginkan suatu kondisi dimana aku atau kamu setidaknya bisa saling memahami apa yang masing-masing kita inginkan. Walaupun terkadang aku atau kamu sudah berusaha tapi tetap saja lawan bicara kita tidak bisa memahami sepenuhnya yang kita inginkan.

Aku minta maaf kalau sebelumnya pernah dengan sengaja atau tidak sengaja membuatmu bingung hingga sakit hati dsb. Mungkin aku selalu merasa bahwa kamu bisa sepenuhnya mengerti tentangku dan aku lupa atau mungkin pura-pura untuk mengerti tentangmu.

Terima kasih atas waktumu yang pernah kau sempatkan untukku walaupun dari awal sampai saat ini mengalami metamorphosis yang sedemikian rupa sehingga mengubah persepsi diantara kita. Aku tidak akan membenarkan atau menyalahkan persepsimu. Silahkan berargumen apapun  tentangku. Segala bentuk kesimpulan yang kau dapat itu tergantung caramu memahami dan bertoleransi.