Masih
terbayang sangat jelas saat dimana aku mulai sekolah dari tingkat dasar,
menengah hingga tingkat atas. Seragam sekolah yang senantiasa berubah tingkat
demi tingkat, wajah baru, teman baru dan kenangan yang tak pernah terlupakan
dalam perubahan itu.
Setelah
melewati serangkaian suka duka menjalani sekolah namun yang lebih terasa
sensasinya. Masa SMA yang katanya masa remaja yang sedang berapi-api, semangat
muda yang seolah tak ingin dibatasi. Namun hal itu juga harus berakhir dengan
ujian nasional dan pengumuman atas kelulusan mengikuti ujian akhir merupakan
hal yang sangat membuat deg-degan tingkat tinggi dan betapa leganya apabila
mendengar kata lulus atas namamu. Rasanya seperti telah mengeluarkan angin dari
dalam tubuhmu yang begitu menggelegar. Saya LULUS !
Sebuah
pintu kehidupan baru untuk menuju pendidikan yang lebih tinggi, baru saja
terbuka. Euforia kemenangan bergema di area sekolah. Perguruan tinggi mana yang
akan dituju? Jurusan apa yang akan diambil? Merupakan pertanyaan favorit pada
saat itu. sebagian orang mempersiapkan diri dengan belajar sendiri dan adapula
yang mengikuti bimbingan belajar untuk ujian masuk ke perguruan tinggi yang
diinginkan, sebagiannya ada yang memutuskan untuk tidak melanjutkan studinya
karena beberapa alasan.
Semangat,
kepercayaan diri, dan doa dari orangtua merupakan hal yang tak pernah lepas
dari perjuangan saat itu. sekecewa apapun, sesedih apapun itu karena hasil yang
tak sesuai harapan akan selalu menjadi kekuatan untuk bangkit dari keterpurukan
itu.
Entah sejak kapan aku memikirkan mengenai apoteker adalah profesi yang aku cita-citakan dan telah mempersiapkan
diri sejak terpikir akan keinginan itu. tak peduli bagaimanapun mencintai
pelajaran yang berhubungan dengannnya, menyukai buku-buku dan tergila-gila
terhadap pelajarannya namun saat kuliah
mengambil jurusan Akuntansi sepertinya ironis sekali tapi mungkin inilah
takdir. Kita tidak akan pernah tahu rahasia Tuhan maka perlu pemahaman dan
sikap bijak menghadapi permasalahan.