Hai
Blogku sayang, apa kabar ? lama gag nge-post nih, aduh… maaf ya, akhir-akhir
ini aku sibuk maklum job lagi padat nih,
manggung sana-sini jual cangcimen alias kacang, kuaci, permen tapi gag ada yang
laku. Hahaha J
Aku
sibuk UTS selama satu minggu (14-21 April) yang melelahkan hingga parahnya aku
kena syndrome kelaparan selama UTS. Kalo perkuliahan normal paling makan Cuma
2x sehari tanpa cemilan, nah selama UTS ini selera makanku bertambah menjadi 3x
makan plus cemilan hingga aku berpikiran kalo aku nih “CACINGAN”. Oh no!
Aduh
ngomong apa sih Wa?
Oke,
sekarang serius nih.
Sebenarnya
aku mampir untuk curhat sebentar tentang kejadian yang kualami semalam dengan
seorang kakak di salah satu organisasiku. Tapi akan kuuraikan dulu dari awal
hingga akhir agar mengerti. Walaupun aku sangat menyadari kalau blog ini tidak
ada pengunjung dan tidak berharap juga ada yang melihat karena ini ruang
pribadi tapi kalau ada yang tidak sengaja mampir semoga bermanfaat.
Rabu
(24 April 2014) hari ini aku seperti biasa bangun subuh dan mengerjakan
aktivitasku seperti biasanya tapi berhubung hari ini hari leha-leha karena
masuk kuliahnya sore, tidak bisa dihindari yang namanya malas-malasan untuk
tidur siang. Walaupun begitu tetap saja semangat Subuh dan Dhuha tidak akan terkalahkan.
Berangkat
kuliah pukul 15.30 WIB ba’da ashar untuk menyongsong mata kuliahnya pak Imam
yaitu Fiqh Mu’amalah dan tak ketinggalan harus bawa laptop karna matkul ini
santai banget dan diperbolehkan untuk internetan di dalam kelas tujuannya sih
untuk browsing informasi mengenai apa yang akan di diskusikan hari itu tapi
sambil menyelam minum air, mencari tempat di kursi belakang biar bisa buka
social media. Hahaha pinter banget J
Selepas
matkul itu lanjut lagi matkulnya pak Harry yaitu Sistem Informasi Manajemen
tapi berhubung beliau tidak masuk akhirnya aku bergegas untuk mengikuti
koordinasi TAKSARA (Temu Aksi Kreativitas Remaja) KSR-PMI UMM. Awalnya tidak
ingin ikut karena malu sudah jarang datang ke markas dan kurang berkontribusi
dalam kegiatan ini tapi sudah diberi surat undangan malah diantar sampai kos
dan terlanjur mampir menampakkan diri untuk sholat magrib, rasanya keterlaluan
kalau tidak mengikuti koordinasi kali ini apalagi sebelumnya tidak pernah sama
sekali mengikuti koordinasi bahkan sosialisasinya.
Setelah
berkutat dengan pertimbangan tersebut, akhirnya memutuskan untuk tetap ikut
koordinasi malam ini. Sampai markas, ditanya oleh si ketupelnya tentang laporan
konsumsi dan dengan PD-nya aku mengatakan bahwa belum ada informasi dari Co maupun
SC-nya. Raut wajah ketupelnya langsung berubah hingga koordinasi yang molor
sampai pukul 22.00 WIB. Setelah rapat aku segera bergegas pulang ke kos, maklum ibu kos sudah
menunggu kedatanganku alias diintip kalau buka pintu pagar sangking tingginya
pagar itu. Hahaha J
Belum
lama sampai kos, tiba-tiba ada telepon dari Kak Henny (Kakak KSR) katanya mau
menginap di kos-ku karena kosnya sudah tutup dan tidak lama kemudian beliau
datang bersama Neny dan Yuni (Teman KSR) yang hanya mengantarnya sampai pagar.
Kakaknya bertanya-tanya seputar kosku ini dari berapa harganya. Berapa kamarnya
dan kamar kosong yang ada. Semuanya ku jawab sesuai yang aku tahu saja hingga
pembicaraan kita merembet kamana-mana karena kakanya memang suka ngomong alias
cerewet dan beliaupun menyadari. Hehe hingga suatu pembicaraan mengenai sesuatu
itupun dibahas sebelum beliau sholat isya padahal sudah mengenakan mukenahnya,
awalnya hanya untuk menceritakan ulang mengenai dirinya yang di nasehati oleh
dosennya tapi karena beliau cerewet jadi mebahasnya lumayan panjang.
Berikut
kurang lebih ceritanya :
“kemarin
kan aku lagi ngomong sama dosenku terus beliau ngomong, Henny sudah punya
seseorang atau seseorang yang disuka belum? Aku sambil senyum-senyum bilang
kalo untuk sekarang belum mikirin yang begituan bu cz masih ngerasa seperti
anak SMA gitu. Hahaha J
. setelah aku jawab pertanyaannya terus ibu nya bilang gini lagi. “Henny,
perempuan itu punya masa-masa indah sedangkan laki-laki itu semakin dewasa, ia
semakin matang”. Wawa ngerti kan? (mencoba memastikan maksudnya
kepadaku) Gini lo, perempuan itu dia punya masa indah yang sayang banget untuk dilewatin
sedangkan laki-laki itu dia semakin dewasa maka dewasa pula pemikirannya dan
matang. Jadi, untuk perempuan itu bila perlu harus cepetan nikahnya biar masa
indahnya gag kelewat oleh umur. Bila perlu sebelum lanjut S-2 itu harus sudah
bersuami.
Aku
jadi mikirin Wa setelah dosenku bilang begitu, dulu yang masih santai dengan
masalah yang beginian sekarang memikirkan hal yang begituan. Rasanya gimana
gitu, jadinya lucu sendiri kalo nanti sudah nikah dan melayani suami. Whuaaaaaa
gag kebayang dah J.
Tapi mungkin sebelum aku lanjut S-2 di luar negeri, kan gag baik kalo perempuan
sendiri jadi mungkin aku bakalan nikah dulu.” (^_^)’
Pesan dari Kak Henny
untukku :
“Makanya Wa, jangan jadi perempuan pada
umumnya yang hanya kuliah, belajar, dan pulang ke kos tapi Wawa harus punya
sesuatu yang bisa di banggakan atau point lebih. Pokoknya harus hebat deh biar
dapat suami yang hebat juga.”