Minggu, 26 Mei 2013

Krisis Harga Diri



Menari dalam khayalan serasa membuatku melayang entah di negeri mana aku sedang berpijak, membayangkan betapa berati dan berharganya yang akan kudapat, segala pujian, penghargaan dan segala sesuatu sebagaimana orang yang dibanggakan dalam lingkungannya setelah itu entah kenapa aku merintih kesakitan seperti menyatu dengan kenyataan sampai meneteskan airmata. Sungguh ironisnya kehidupanku ini seolah semakin memperjelas betapa terpuruknya aku dalam krisis kepercayaan diri yang senantiasa membuatku menarik diri dalam pergaulan dan selalu memusingkan bagaimana cara untuk keluar dari masalah itu.
Salah satu cara yang aku coba adalah dengan masuk di berbagai organiasi dengan tujuan menemukan apa yang ku inginkan di dalamnya namun tetap saja aku belum menemukan itu. Terkadang aku mempertanyakan dalam diriku sebenarnya apa yang salah dalam diriku ini sehingga aku tidak bisa menjadi seperti yang aku inginkan padahal yang kupinta itu cukup sederhana yaitu “PENGAKUAN” bahwa aku ada disekitar kalian, pengakuan untuk dihargai, diperlakukan sebagaimana yang lain. Teringat suatu kata “ dengan berpikir (berbicara) maka aku ada” ya, mungkin itu benar dengan semakin banyak aku berbicara di depan banyak orang maka  aku akan dikenal, diingat dan dianggap ada tapi sekali lagi itu sangat susah untukku.
Benar-benar sulit hanya menunggu di barisan yang tak bergerak, mungkin saatnya untuk membuat peraturanku sendiri.
“Aku harus menjerit sampai suaraku habis dengan nafas terakhir sekalipun. Untuk mengumandangkan bahwa “AKU ADA DISINI” buat mereka mendengar ! karena takkan lagi kau akan diabaikan, takkan lagi. Katakanlah pada dunia HERE I AM !

Alur Mekanisme Kerja Potensi Diri



Oleh Dakwatul Khairoh Wazirotul (Catatan) pada 10 Januari 2011 pukul 19:44

SUKSES dimulai dari HATI, karena hati adalah sumber keimanan, kepercayaan, keyakinan, kemauan, perasaan, nafsu, m0tivasi, impian, tujuan, dan visi seseorang. AKAL PIKIRAN sebagai ladang tempat menanam BENIH IMPIAN BESAR untuk dibesarkan menjadi POHON KEBERHASILAN dengan buah KESUKSESAN. Benih akan menjadi BESAR dan MENGHASILKAN apabila ada tindakan dan kegiatan untuk MEMBESARKANNYA, melalui PEMELIHARAAN, PEMUPUKAN serta PENGAMANAN dari berbagai risiko yang dapat menghambat bahkan merusak pertumbuhan benih impian besar tersebut. Setelah benih menjadi pohon keberhasilan, buah SUKSES BESAR akan di petiknya. Sukses bukan akhir segalanya, bahkan yang lebih bermakna lagi adalah kerelaan untuk mengamalkan sebagian hasil sebagai sedekah kepada orang-orang yang berhak menerimanya. Dengan sukses yang di raih dan amal yang dilakukan maka akan menghasilkan kebahagiaan sejati. Setelah amal dilaksanakan, maka proses kembali ke HATI untuk membuat MIMPI berikutnya yang lebih besar lagi, dan seterusnya sampai akhir hayat kita. Sukses tidak terbatas dan kapan saja bisa diraih. Sukses tidak berhenti pada satu titik waktu, tapi terus-menerus sampai waktu tidak terbatas di dunia ini, sedangkan sukses di akhirat tidak ada batasnya, yaitu di surga yang telah dijanjikan dan disediakan oleh Tuhan Yang Maha Esa.

KENALI DIRIMU !



Kalau kau pahami dirimu sendiri
Kau akan memisahkan yang kotor dari yang suci
Pertama, akrablah dengan dirimu
Kemudian jadilah pembimbing seluruh lingkunganmu
Kalau kau kenal dirimu, kau akan mengetahui segalanya
Kalau kau pahami dirimu, kau akan terlepas dari bencana
Kau tak tahu dirimu sendiri
Sebab kau tetap begini
Akan kau lihat Tuhan
Kalau kau lihat dirimu sendiri
Langit yang tujuh dan bintang yang tujuh adalah budakmu
namun, kasihan, kau tetap membudak pada ragamu
Jangan pusingkan kenikmatan hewani
Kalau kau jadi pencari berkah surgawi
jadilah manusia sejati !
Tinggalkan tidur dan pesta ria, tempuhlah perjalanan batin seperti pertapa
apa pula tidur dan makan*?
Itulah urusan binatang buas
dengan ilmu jiwamu bertunas, jagalah sekarang juga!! Sudah berapa lama kau tidur?
>pandanglah dirimu sendiri!
Kau sesungguhnya luhur
renungkan, coba pikirkan darimana kau datang?
Dan kenapa kau dalam penjara ini sekarang?
Jadilah penentang berhala bagai Ibrahim yang pemberani
ada maksud kau dicipta serupa ini
sungguh MALU kalau kau telantarkan maksud PENCIPTAANmu itu.

Bukan siapa-siapa :-)



Aku bingung mau nulis apa sekarang, rasanya tadi menggebu-gebu ingin menulis semua yang ada di hati tapi saat dihadapan laptop semuanya buyar atau mungkin aku masih malu untuk menceritakan yang kurasakan pada siapapun termasuk benda mati sekalipun.
Aku mulai dari objek yang akan dibahas :
Siapakah dia?
Dia adalah orang yang dekat denganku sekarang  tepatnya yang lebih dekat denganku. Orang yang memenuhi inboxku, memenuhi isi kepalaku, memenuhi isi hatiku. Mungkin agak lebay tapi itu yang aku rasakan, ini benar-benar jujur.
Apa yang kau suka dari objek tersebut?
Aku suka perhatiannya, cara dia bicara dihadapan orang, pemikirannya, cara dia tersenyum dan tertawa, kata-katanya yg tidak nyata sekalipun aku suka.
Apa yang tidak kau suka dari objek tersebut?
Aku tidak suka jika tidak diajak bicara, pesanku lama di balas dan di tinggal tidur jika sms an, dan lebih memperhatikan objek lain daripada aku. Memang egois  tapi aku tidak suka
Apa permasalahannya?
Permasalahnnya adalah akhir-akhir ini dia sangat sibuk dengan akademiknya, dulu setiap hari bertemu, bercanda dan berinteraksi tapi sekarang seharipun belum tentu bertemu sekalipun bertemu belum tentu saling sapa, sekalipun saling tegur sapa belum tentu lama.
Permasalahan yang lain adalah sepertinya dia terikat atau sedang dekat dengan seseorang, ini hanya pemikiranku saja namun semakin kutelusuri hal tersebut seolah semakin meruncing “iya benar”. Dulu masih terasa kalau dia respect denganku namun sekarang agak berbeda, mulai dari jarang sms an, seperti menjaga jarak denganku, sering di diami. Aku tidak mengerti ada apa sebenarnya? Aku selalu bingung dengan pertanyaan itu.
Apa yang ingin kau katakan pada objek tersebut?
Aku ingin bilang bahwa sekarang yang sedang kurasakan adalah bahwa “AKU MENYUKAIMU” mau dipercaya atau tidak, diabaikan atau tidak tapi itu benar-benar yang aku rasakan.
Aku tidak ingin menjadi orang munafik kalau berkata aku tidak peduli dengan siapa kau sekarang. Aku sungguh peduli. Namun dari itu semua aku mencoba untuk menegakkan kepalaku dan menengok ke depan dan selalu berbisik dalam hati dan pikiranku bahwa “ada yang lain yang Allah rencanakan untukmu”. Sabar !
Aku sungguh tidak menyalahkan engkau atas segala kebingunganku, hanya saja aku butuh waktu untuk pulih dari kekagetanku atas sikapmu.
Kita sebelumnya tidak terikat dengan hubungan apapun ataupun pernyataan suka diantara kita. Tidak ada penitipan hati atau peminjaman hati jadi tidak yang mesti dikembalikan.
Tulisan ini hanya aku buat sebagai wadah yang ku percaya untuk mengungkapkan apa yang sedang aku rasakan. Walaupun benda mati setidaknya dia tidak akan menertawakanku karena AKU MENYUKAIMU.


By           : Dakwatul Khairoh
For          : Special Someone
Dibuat    : Minggu, 26 Mei 2013