Menari
dalam khayalan serasa membuatku melayang entah di negeri mana aku sedang
berpijak, membayangkan betapa berati dan berharganya yang akan kudapat, segala
pujian, penghargaan dan segala sesuatu sebagaimana orang yang dibanggakan dalam
lingkungannya setelah itu entah kenapa aku merintih kesakitan seperti menyatu
dengan kenyataan sampai meneteskan airmata. Sungguh ironisnya kehidupanku ini
seolah semakin memperjelas betapa terpuruknya aku dalam krisis kepercayaan diri
yang senantiasa membuatku menarik diri dalam pergaulan dan selalu memusingkan
bagaimana cara untuk keluar dari masalah itu.
Salah satu cara
yang aku coba adalah dengan masuk di berbagai organiasi dengan tujuan menemukan
apa yang ku inginkan di dalamnya namun tetap saja aku belum menemukan itu.
Terkadang aku mempertanyakan dalam diriku sebenarnya apa yang salah dalam
diriku ini sehingga aku tidak bisa menjadi seperti yang aku inginkan padahal
yang kupinta itu cukup sederhana yaitu “PENGAKUAN”
bahwa aku ada disekitar kalian, pengakuan untuk dihargai, diperlakukan
sebagaimana yang lain. Teringat suatu kata “ dengan berpikir (berbicara) maka
aku ada” ya, mungkin itu benar dengan semakin banyak aku berbicara di depan
banyak orang maka aku akan dikenal,
diingat dan dianggap ada tapi sekali lagi itu sangat susah untukku.
Benar-benar
sulit hanya menunggu di barisan yang tak bergerak, mungkin saatnya untuk
membuat peraturanku sendiri.
“Aku harus
menjerit sampai suaraku habis dengan nafas terakhir sekalipun. Untuk mengumandangkan
bahwa “AKU ADA DISINI” buat mereka mendengar ! karena takkan lagi kau akan
diabaikan, takkan lagi. Katakanlah pada dunia HERE I AM !