Kamis, 10 Agustus 2017

Sariyani's Profile

Periode 2015/2016 saya tiak lagi tergabung dalam anggota bidang Bitpen melainkan pindah ke bidang Penelitian dan Pengembangan (LITBANG). Namun, saya masih diberi kepercayaan untuk membuat profil tentang Ketua Umum. Kebetulan ketua umum saat itu adalah teman seperjuangan saya di Diklatsar sekaligus sahabat saya. Profil Ketua Umum kali ini adalah yang terakhir kalinya saya tulis selama menjadi pengurus KSR.

Jika memang tak memungkinkan menjadi karang yang kokoh di dasar lautan, menjadi rumput yang halus nan lembut yang tak goyah diterpa angin pun agung nilainya

Periode 2015-2016 merupakan tahun yang agak berbeda untuk KSR-PMI UMM. Ada yang baru dari tampilannya baik itu program kerja maupun kebijakannya bahkan anggotanya pun punya wajah baru lho… Nah, khususnya wajah baru itu adalah Ketua Umumnya nih. Siapa yaaaa?


Kak Sari, begitulah panggilan akrabnya. Adalah peserta DIKLATSAR XXVI yang pada periode ini menjabat sebagai Ketua Umum KSR-PMI UMM. Yah, termasuk pemimpin perempuan yang beruntung karena mengingat bahwa semenjak KSR-PMI UMM di didirikan 10 Oktober 1987 atau 29 tahun yag lalu, ketua umum perempuan hanya ada 5. Yaitu Kak Susilowati, Kak Ika, Kak Siska, Kak Mimi dan sekarang adalah Kak Sari yang mempunyai kesempatan dan dipercaya oleh anggota yang lain untuk menjabat. Tentunya nama ini dan masa ini kelak akan menjadi sejarah dari perkembangan dan pergerakan KSR-PMI UMM. Insyaallah

Tak kenal maka tak sayang, katanya. Biar sayang, berarti harus saling kenal dong. Oke deh . . . Kak Sari ini adalah seorang perantau loh, asalnya dari Ra’as, Sumenep Madura. Lahir tanggal 13 Oktober 1994. Siapa sangka, ternyata perjalanan dari Malang ke Ra’as itu ditempuh selama belasan jam. Karena memang transportasi kesana harus menggunakan kapal laut untuk menyebrang dari Situbondo. Sebelum merantau di Malang, Kak Sari menempuh pendidikannya di MI Raudhatul Mustarsyidin di Kuta Denpasar. Sedangkan SMP dan SMK nya di Ibrahim 1 Situbondo dan sekarang mengambil jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan (IESP’12) Universitas Muhammadiyah Malang. Jelaskan, jiwa perantau itu sudah ada sejak kecilnya. Wah hebat kan,,, demi menuntut ilmu rela melalui itu semua. Tapi Kak Sari juga biasanya pulang ke Bali dulu karena orangtuanya bekerja disana barulah bersama keluarganya pulang ke Ra’as.

Menurutnya, menjadi Ketua Umum KSR adalah sesuatu yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya. Tiba-tiba aja ketika RATTA XXVIII dipilih menjadi Ketua Umum oleh Tim Suksesnya yang mayoritas angkatan 28  juga. Awalnya merasa tidak percaya kenapa harus dia yang terpilih namun mau tidak mau ya tetap harus menjalaninya. Walaupun diawal kepengurusan masih agak canggung tapi dengan bantuan para anggota dan khususnya pengurus inti yang lain berhasil membawa KSR menjadi lebih baik. Sekarang ini di bawah kepemimpinannya banyak program kerja yang dikembangkan. Seperti bakti sosial oleh bidang opdimas yang dulunya hanya sekedar bersih-bersih desa sekarang dibuat dengan skala yang lebih luas sehingga dibuat kepanitiaan. Dan baru-baru ini KSR-PMI UMM menjadi tuan rumah Latihan Gabungan KSR Perti se-Malang dan Litbang menerbitkan artikel penelitian kinerja anggota KSR. Selain itu, pada periodenya. KSR-PMI UMM mendapat penghargaan “Manajemen Lembaga Kemahasiswaan Terbaik 2015/2016” dari Universitas Muhammadiyah Malang.

Ada beberapa fakta menarik mengenai Ketua Umum kita ini :
1.  Kak Sari terkenal dengan ketidaksukaannya pada sayur kecuali wortel dan bayam. Konon, kalau ada kegiatan atau kepanitiaan dan makan nasi bungkus bareng jadi sayurnya langsung dikasi ke anggota yang lain. (Fakta) karena pernah ada kejadian waktu kecil yang membuatnya tidak suka pada sayur.
2.  Kak Sari ini tidak bisa naik motor. (Fakta) karena memang dulu lama di pondok dan sekarang kuliah di Malang. Jadi, tidak terlalu punya waktu untuk belajar naik motor.
3. Pada awal masuk daftar KSR dulu, Kak Sari diajak oleh teman-teman satu kelasnya tapi sayangnya, hanya dia yang berhasil sampai menjadi Anggota Muda KSR-PMI UMM.

Setiap orang punya masanya sendiri, begitu pula dengan kepengurusan periode ini akan digantikan oleh pengurus berikutnya. Oleh karena itu, sebagai ketua umum Kak Sari berpesan pada adek-adek maupun anggota yang lain bahwa tetap harus belajar dan belajar, karena tak ada batas waktu untuk berhenti belajar, anggota KSR harus belajar banyak hal dan menjalaninya memang tak mudah. Ketika kita berfikir untuk tidak peduli itu sangat rugi. Namun, komitmen tetap harus dijaga dan ingat tujuan awal menjadi anggota KSR.

Bagaimanapun keadaannya, apapun tugas dan tannggungjawabnya yang penting mempunyai komitmen dan loyal terhadap KSR. Ibarat, Jika memang tak memungkinkan menjadi karang yang kokoh di dasar lautan, menjadi rumput yang halus nan lembut yang tak goyah diterpa angin pun agung nilainya. Kita beruntung ketika Hari esok lebih baik dari hari ini, semoga  kepengurusan selanjutnya lebih baik dari kepengurusan saat ini baik program kerja maupun kinerja anggota, yakinlah siapapun yang menjadi pemimpin KSR selanjutnya itulah yang terbaik. Begitulah harapannya pada KSR kedepannya. 

Menurut saya, menjadi seorang pemimpin itu tidaklah mudah dan mereka pun menyadari itu, tapi mereka memberanikan diri mencoba, mencurahkan tenaga, kreativitas dan pikirannya untuk membangun dan mengembangkan sebuah organisasi. Mereka adalah para pemimpin yang hebat. Terimakasih atas segala dedikasinya untuk KSR-PMI UMM. Semoga Allah membalas dengan balasan yang lebih baik. Aamiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar