Selasa, 27 Mei 2014

Rintik-rintik Hu . . .

Hai . . . .  apa kabar? Sudah lama rasanya tak bertemu dan ini akan terus berlanjut  entah sampai kapan   Jarak yang begitu jauh dan komunikasi yang tidak efektif membuat aku dan kamu semakin jauh bahkan kalaupun dipaksakan akan ada yang terluka. Hai . . . . . bagaimana kuliahmu? Pasti sama saja denganku suka dan dukanya tapi mungkin berbeda jika dilihat dari proses yang kamu katakan akan membentuk karakter kita masing-masing.

Masih banyak pertanyaan yang ingin kutanyakan kepadamu, pertanyaan yang sekiranya membuatku merasa tenang dan aman. Namun pasti kau hanya menganggapnya basa-basi yang tidak penting bagi misimu di masa depan. Kalau boleh jujur, aku tidak tahu harus berbuat apa jika sedang berbicara denganmu. Semuanya terasa kaku dan merasa kurang mampu berkomunikasi dengan baik. Makanya pada suatu moment yang berulang  aku hanya bisa mendengarkan kamu bercerita  sesekali merespon tanpa aku yang harus bercerita tentang hidupku maupun apa yang sedang dan telah terjadi serta mimpi-mimpiku.

Aku menginginkan suatu kondisi dimana aku atau kamu setidaknya bisa saling memahami apa yang masing-masing kita inginkan. Walaupun terkadang aku atau kamu sudah berusaha tapi tetap saja lawan bicara kita tidak bisa memahami sepenuhnya yang kita inginkan.

Aku minta maaf kalau sebelumnya pernah dengan sengaja atau tidak sengaja membuatmu bingung hingga sakit hati dsb. Mungkin aku selalu merasa bahwa kamu bisa sepenuhnya mengerti tentangku dan aku lupa atau mungkin pura-pura untuk mengerti tentangmu.

Terima kasih atas waktumu yang pernah kau sempatkan untukku walaupun dari awal sampai saat ini mengalami metamorphosis yang sedemikian rupa sehingga mengubah persepsi diantara kita. Aku tidak akan membenarkan atau menyalahkan persepsimu. Silahkan berargumen apapun  tentangku. Segala bentuk kesimpulan yang kau dapat itu tergantung caramu memahami dan bertoleransi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar