Seorang manusia pasti
pernah mengalami suka dukanya dalam kehidupan yang mengharuskan mereka untuk
berani megambil keputusan atas hidup mereka sendiri. Risikopun tak luput dari
pilihan-pilihan yang telah dipilih dan baik buruknya itu tergantung pilihanya.
Tapi pernahkah terbayangkan atau menduga bahwa hidup kalian akan berubah karena
pilihan tersebut? hm.. aku rasa tak ada yang dapat menebak apa yang akan
terjadi pada diri kita kecuali Allah Swt. Dia adalah pembuat scenario terbaik
terhadap manusia.
Saya terinspirasi
untuk membuat tulisan tulisan di blog ini setelah melihat “Hijrah Selebriti” di
Trans TV yaitu hijrahnya para selebriti/artis yang mendapat hidayah Allah Swt
dan memutuskan untuk menjadi pribadi yang baru dan menjadi lebih baik atas pertolongan
Allah Swt.
Ada beberapa kisah
menarik yang akan saya tulis disini tentang hijrahnya seorang selebriti :
Zaskia
Adya Mecca
Zaskia adalah seorang
artis, desainer hijab dan pakaian muslim. Seorang istri dari sutradara kondang
Hanung Bramantyo. Memulai karirnya sejak remaja dari pemain sinetron, bintang
iklan yang penuh dengan hingar-bingar remaja pada saat itu. Siapa sangka,
ditengah kebingaran itu dia memlih jalan yang pada awalnya tidak pernah
terpikirkan olehnya. Seperti yang kita tahu bahwa zaskia perempuan yang memakai
hijab. Tapi ketika dia ditanya kenapa memakai hijab? Jawabannya adalah “Terjebak”.
Zaskia termasuk
perempuan yang berani mencoba hal-hal yang baru. Mengeksplor kemampuannya.
Pendek cerita, pada suatu hari, dia mengikuti seminar keagamaan dimana ada
banyak sekali jamaahnya. Pada hari pertama dia datang, peserta seminar disuruh
sujud syukur. Nah, masalahnya setiap kali Ia sujud itu harus menutupi bagian
dada dan belakangnya . . . ya maklum karena pada saat tu memang menggunakan
celana jeans dan kaos ala anak muda. Disitulah dia menjadi tidak nyaman dan
pada hari kedua akhirnya dia mencoba memakai jilbab dan pakaian tertutup.
Jeng-jeng . . . . . . . kebayang. Moderator acaranya langsung mempersilahkan
Zaskia maju kedepan karena dianggap telah mendapat hidayah (baru satu hari
megikuti seminar, langsung sudah pakai jilbab). Zaskia maju ke depan dan
ibu-ibu memegang kaki zaskia, seraya berkata “semoga anak saya juga bisa seperti kamu”. Dalam hati Zaskia tidak
percaya dengan pemikiran para jamaah tersebut “gilakk… ini orang yakin banget gue dapat hidayah. Baru aja satu hari
gue ikut seminar sudah percaya banget kalo gue pake jilbab” kurang lebih
seperti itu katanya. Zaskia pun ketika maju kedepan dengan rencana akan jujur
bahwa pemikiran mereka tidak benar. Tapi lagi-lagi sebelum dia diberian mic oleh moderator, moderator memimpin
para jamaah untuk membacakan al-fatihah untuk zaskia dengan harapan bahwa ia akan
istqomah. Satu ruangan hening, sunyi dan syahdu. Dalam hati Zaskia akhirnya
tidak ingin menghancurkan suasana tersebut.
Semenjak kejadian itu,
rasanya menjadi beban yang harus ia tanggung. Ia memakai hijab. Namun,
ketakutan-ketakutan muncul seiring dengan perubahannya. Takut tidak bisa main
sinetron lagi karena pada saat itu memang memakai jilbab masih jarang dan
sampai berniat melepaskannya. Tapi dia dikuatkan lagi oleh Ibundanya untuk
tetap bertahan. Siapa sangka, sebuah sinetron pada saat itu “KIAMAT SUDAH
DEKAT” Zaskia menjadi pemeran utama perempuan dengan memakai hijab. Booming di
Indonesia. Hingga hijab yang dipakainya pada sinetron tersebut terkenal di
pasaran “Jilbab Zaskia”. Sejalan dengan perjalanan itu, tidak hanya karir yang
maju, tapi suami, anak-anak dan usahanya sekarang yang terkenal dengan Mecanism. Semuanya tentu tidak di dapatkan
dengan sekejap dan mudah tapi penuh dengan perjuangan dan keyakinannya pada
Allah SWT.
Okkie
Setyana Dewi
Okkie kecil yang
bercita-cita menjadi seorang artis. Mencoba lomba-lomba di kotanya. Lebaynya,
beribu-ribu kali Ia coba tapi tetap saja tidak menang tapi akhirnya berkat
kerja kerasnya dia berhasil dan menang terus disetiap perlombaan. Hingga dia
berpikir bahwa dia perlu mengasah kemampuannya di tempat lain di tempat lebih
luas persaingannya dan akhirnya dengan restu orangtuanya dia diizinkan untuk ke
Jakarta. Dengan hidup sebagai anak kos, setiap pulang sekolah Okie pulang
dengan berlari untuk datang ke tempat casting.
Tempat pertama yang dituju ketika sampai ke tempat itu adalah Kamar mandi. Yup…
mengganti pakaiannya yang penuh dengan keringat. Tak jarangpun ia menangis dan
menyeka airmatanya ketika melihat anak-anak yang ikut casting ditemani oleh orangtuanya dan diantar dengan mobil. Tapi dalam hati ia menguatkan dirinya
bahwa Ia pasi Bisa !!!
Mencoba casting dimana-mana, tidak ada peran
satupun yang ia dapatkan. Hingga masalah yang mengubah dirinyapun datang.
Ibunda yang paling Ia cintai sedang sakit parah, penyakit kulit langka yang
diderita ibunya membuatnya sangat sedih. Tidak hanya itu, ketika Ibunya dibawa
ke Jakarta untuk berobat hampir-hampir ia tidak mengenali Ibunya sendiri karena
perubahan fisik yang terjadi. Tidak berhenti disitu, ibunya yang seharusnya
dirawat di ruang isolasi tapi tidak bisa karena keluarganya tidak punya uang. Kemudian,
Ibuya dirawat di ruang yang banyak pasiennya. Sedihnya, pasien lainnya tidak
tahan melihat kondisi Ibunya. Sampai mereka berkata “Kami yang keluar dari ruangan ini atau dia (Ibu Okkie)”. Okkie
semakin sedih dan tidak tahan lagi, hingga dia datang kepada Allah dengan
harapan bahwa “Dial lah yang menurunkan penyakit kepada hamba-Nya dan Dia pula
yang menurunkan Obatnya”. Okkie mempasrahkan semuanya kepada Allah. Melupakan
sejenak mimpinya menjadi artis dan merawat Ibunya yang di ruang isolasi. Setiap
hari dia merawat ibunya dan berusaha tampak tegar di depan Ibunda yang paling
dia sayangi. Dia tidak tahu apalagi yang harus ia lakukan untuk membantu Ibunya
secara dia adalah anak yang masih kecil pada saat itu. Suatu momen yang menjadi
titik balik Okkie pada saat itu adalah ketika dia menanyakan kepada Ibunya
tentang apa yang bisa dia lakukan untuk Ibunya itu? Ibunya hanya memberinya
jawaban “Okkie, cukup jadilah anak yang sholehah” daaarrrr . . . pikiran
dia saat itu, mengartikan jawaban Ibunya itu adalah dengan memakai hijab. Dia
datang kembali menemui Allah bahwa ia akan berusaha untuk istiqomah memakai
hijab.
Prosesnya untuk
istiqomah dilaluinya dengan banyak rintangan. Pernah dia ditelpon ditawari
bermain dalam sebuah sinetron yang tidak perlu casting dan langsung menjadi pemeran utama. Hatinya bimbang,
cita-cita yang sangat diimpikan sejak dulu ada di depan mata. Namun, ia menolak
karena dia sudah memakai hijab. Saat itupun dia dikatai oleh produser “kamu belum jadi artis saja sudah sombong,
mau jadi apa kamu degan jilbabmu itu?”. Semenjak kejadian itu, dia melalui
hari-harinya dengan menuntut ilmu.
Kesabarannya,
keteguhannya, dan keyakinannya kepada Allah Swt. Mengantarkannya menjadi
seorang artis. Terpilih menjadi pemeran utama di KETIKA CINTA BERTASBIH. Film
Islami yang syuting di Kairo, Mesir. Salah satu Film terbaik yang pernah ada.
Dulu, waktu ia membaca novel tersebut, di halaman terakhir dia berdoa kepada
Allah bahwa “Ya Allah, jadikanlah aku
seperti Anna Altafunnisa di kehidupan nyata” seolah-olah Ia merasa Allah
menariknya dari yang bukan siapa-siapa menjadi seseorang sekarang. Tidak hanya
cukup sampai disitu hadiah Allah untuknya, selepas dari film tersebut Okkie
terpilih menjadi pemeran utama perempuan terbaik di salah satu ajang bergengsi.
Dia maju ke panggung menerima penghargaan dengan gaun muslimah yang
dikenakannya, ya tentunya berhijab. Disitu dia membuktikan kepada orang yang
mengatainya dulu bahwa Ia bisa menjadi seseorang dengan hijabnya atas Izin Allah
Swt. Tidak pernah menyangka scenario yang Allah persiapkan untuknya. Pendakwah,
anak, Istri dan Ibu Shoehah melekat pada dirinya sekarang. Sungguh Okkie sangat bersyukur karena dia
adalah orang yang beruntung dekat dengan Allah Swt.
Begitulah cara Allah
memberi mereka petunjuk. Tidak ada yang bisa menduga darimana pertolongan itu
datang. Mereka mungkin mengawalinya dengan rasa ragu-ragu, dengan sedikit
ketakutan, tapi dengan kehendak-Nya, dia tepat sasaran. Berangkat dengan
memakai hijab, menutup aurat, memperbaiki akhlak dengan terus belajar menjadi
lebih baik. Cita-cita, keinginan dan harapan itu sungguh mudah bagi Allah.
Siapa yang mau? Maka dekatlah pada-Nya, sambut Dia ! Sungguh jalan Allah itu
terbuka untuk siapa saja yang ingin menuju-Nya.
“Jika hamba-Ku mendekati-Ku satu
jengkal maka Aku akan medekatinya satu hasta, dan jika dia mendekati-Ku satu
hasta maka Aku akan mendekatinya satu depa. Jika dia datang pada-Ku dengan
berjalan maka Aku akan mendekatinya dengan berlari. (HR. Bukhari – Hadist
Qudsi).
“Dan sungguh akan Kami berikan
cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa
dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira
kepada orang-orang yang sabar. (QS. Al-Baqarah : 155)
“Jadikanlah sabar dan sholat
sebagai penolongmu. Dan sesungguhya yang demkian itu sungguh berat, kecuali
bagi orang-orang yang khusyu. (QS. Al-Baqarah : 07)
I’m talking to My
Self . . . semoga Allah memberikan
petunjuk dan hidayah-Nya agar Saya dan Anda menyegarakan diri untuk berhijrah
ke Jalan-Nya, dalam prosesnya diberi kekuatan, ketabahan dan keikhasan
menjalaninya hingga akhirnya kita dipertemukan di Surga-Nya kelak. Amin J
Oia. ini kisah hijrah
mereka, mana kisahmu . . . ? (Aku juga sih….)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar