Minggu, 27 Maret 2016

JALAN HIJRAH

Seorang manusia pasti pernah mengalami suka dukanya dalam kehidupan yang mengharuskan mereka untuk berani megambil keputusan atas hidup mereka sendiri. Risikopun tak luput dari pilihan-pilihan yang telah dipilih dan baik buruknya itu tergantung pilihanya. Tapi pernahkah terbayangkan atau menduga bahwa hidup kalian akan berubah karena pilihan tersebut? hm.. aku rasa tak ada yang dapat menebak apa yang akan terjadi pada diri kita kecuali Allah Swt. Dia adalah pembuat scenario terbaik terhadap manusia.

Saya terinspirasi untuk membuat tulisan tulisan di blog ini setelah melihat “Hijrah Selebriti” di Trans TV yaitu hijrahnya para selebriti/artis yang mendapat hidayah Allah Swt dan memutuskan untuk menjadi pribadi yang baru dan menjadi lebih baik atas pertolongan Allah Swt.

Ada beberapa kisah menarik yang akan saya tulis disini tentang hijrahnya seorang selebriti :

Zaskia Adya Mecca

Zaskia adalah seorang artis, desainer hijab dan pakaian muslim. Seorang istri dari sutradara kondang Hanung Bramantyo. Memulai karirnya sejak remaja dari pemain sinetron, bintang iklan yang penuh dengan hingar-bingar remaja pada saat itu. Siapa sangka, ditengah kebingaran itu dia memlih jalan yang pada awalnya tidak pernah terpikirkan olehnya. Seperti yang kita tahu bahwa zaskia perempuan yang memakai hijab. Tapi ketika dia ditanya kenapa memakai hijab? Jawabannya adalah “Terjebak”.

Zaskia termasuk perempuan yang berani mencoba hal-hal yang baru. Mengeksplor kemampuannya. Pendek cerita, pada suatu hari, dia mengikuti seminar keagamaan dimana ada banyak sekali jamaahnya. Pada hari pertama dia datang, peserta seminar disuruh sujud syukur. Nah, masalahnya setiap kali Ia sujud itu harus menutupi bagian dada dan belakangnya . . . ya maklum karena pada saat tu memang menggunakan celana jeans dan kaos ala anak muda. Disitulah dia menjadi tidak nyaman dan pada hari kedua akhirnya dia mencoba memakai jilbab dan pakaian tertutup. Jeng-jeng . . . . . . . kebayang. Moderator acaranya langsung mempersilahkan Zaskia maju kedepan karena dianggap telah mendapat hidayah (baru satu hari megikuti seminar, langsung sudah pakai jilbab). Zaskia maju ke depan dan ibu-ibu memegang kaki zaskia, seraya berkata “semoga anak saya juga bisa seperti kamu”. Dalam hati Zaskia tidak percaya dengan pemikiran para jamaah tersebut “gilakk… ini orang yakin banget gue dapat hidayah. Baru aja satu hari gue ikut seminar sudah percaya banget kalo gue pake jilbab” kurang lebih seperti itu katanya. Zaskia pun ketika maju kedepan dengan rencana akan jujur bahwa pemikiran mereka tidak benar. Tapi lagi-lagi sebelum dia diberian mic oleh moderator, moderator memimpin para jamaah untuk membacakan al-fatihah untuk zaskia dengan harapan bahwa ia akan istqomah. Satu ruangan hening, sunyi dan syahdu. Dalam hati Zaskia akhirnya tidak ingin menghancurkan suasana tersebut.

Semenjak kejadian itu, rasanya menjadi beban yang harus ia tanggung. Ia memakai hijab. Namun, ketakutan-ketakutan muncul seiring dengan perubahannya. Takut tidak bisa main sinetron lagi karena pada saat itu memang memakai jilbab masih jarang dan sampai berniat melepaskannya. Tapi dia dikuatkan lagi oleh Ibundanya untuk tetap bertahan. Siapa sangka, sebuah sinetron pada saat itu “KIAMAT SUDAH DEKAT” Zaskia menjadi pemeran utama perempuan dengan memakai hijab. Booming di Indonesia. Hingga hijab yang dipakainya pada sinetron tersebut terkenal di pasaran “Jilbab Zaskia”. Sejalan dengan perjalanan itu, tidak hanya karir yang maju, tapi suami, anak-anak dan usahanya sekarang yang terkenal dengan Mecanism. Semuanya tentu tidak di dapatkan dengan sekejap dan mudah tapi penuh dengan perjuangan dan keyakinannya pada Allah SWT.

Okkie Setyana Dewi

Okkie kecil yang bercita-cita menjadi seorang artis. Mencoba lomba-lomba di kotanya. Lebaynya, beribu-ribu kali Ia coba tapi tetap saja tidak menang tapi akhirnya berkat kerja kerasnya dia berhasil dan menang terus disetiap perlombaan. Hingga dia berpikir bahwa dia perlu mengasah kemampuannya di tempat lain di tempat lebih luas persaingannya dan akhirnya dengan restu orangtuanya dia diizinkan untuk ke Jakarta. Dengan hidup sebagai anak kos, setiap pulang sekolah Okie pulang dengan berlari untuk datang ke tempat casting. Tempat pertama yang dituju ketika sampai ke tempat itu adalah Kamar mandi. Yup… mengganti pakaiannya yang penuh dengan keringat. Tak jarangpun ia menangis dan menyeka airmatanya ketika melihat anak-anak yang ikut casting ditemani oleh orangtuanya dan diantar dengan  mobil. Tapi dalam hati ia menguatkan dirinya bahwa Ia pasi Bisa !!!

Mencoba casting dimana-mana, tidak ada peran satupun yang ia dapatkan. Hingga masalah yang mengubah dirinyapun datang. Ibunda yang paling Ia cintai sedang sakit parah, penyakit kulit langka yang diderita ibunya membuatnya sangat sedih. Tidak hanya itu, ketika Ibunya dibawa ke Jakarta untuk berobat hampir-hampir ia tidak mengenali Ibunya sendiri karena perubahan fisik yang terjadi. Tidak berhenti disitu, ibunya yang seharusnya dirawat di ruang isolasi tapi tidak bisa karena keluarganya tidak punya uang. Kemudian, Ibuya dirawat di ruang yang banyak pasiennya. Sedihnya, pasien lainnya tidak tahan melihat kondisi Ibunya. Sampai mereka berkata “Kami yang keluar dari ruangan ini atau dia (Ibu Okkie)”. Okkie semakin sedih dan tidak tahan lagi, hingga dia datang kepada Allah dengan harapan bahwa “Dial lah yang menurunkan penyakit kepada hamba-Nya dan Dia pula yang menurunkan Obatnya”. Okkie mempasrahkan semuanya kepada Allah. Melupakan sejenak mimpinya menjadi artis dan merawat Ibunya yang di ruang isolasi. Setiap hari dia merawat ibunya dan berusaha tampak tegar di depan Ibunda yang paling dia sayangi. Dia tidak tahu apalagi yang harus ia lakukan untuk membantu Ibunya secara dia adalah anak yang masih kecil pada saat itu. Suatu momen yang menjadi titik balik Okkie pada saat itu adalah ketika dia menanyakan kepada Ibunya tentang apa yang bisa dia lakukan untuk Ibunya itu? Ibunya hanya memberinya jawaban “Okkie, cukup jadilah anak yang sholehah” daaarrrr . . . pikiran dia saat itu, mengartikan jawaban Ibunya itu adalah dengan memakai hijab. Dia datang kembali menemui Allah bahwa ia akan berusaha untuk istiqomah memakai hijab.

Prosesnya untuk istiqomah dilaluinya dengan banyak rintangan. Pernah dia ditelpon ditawari bermain dalam sebuah sinetron yang tidak perlu casting dan langsung menjadi pemeran utama. Hatinya bimbang, cita-cita yang sangat diimpikan sejak dulu ada di depan mata. Namun, ia menolak karena dia sudah memakai hijab. Saat itupun dia dikatai oleh produser “kamu belum jadi artis saja sudah sombong, mau jadi apa kamu degan jilbabmu itu?”. Semenjak kejadian itu, dia melalui hari-harinya dengan menuntut ilmu.

Kesabarannya, keteguhannya, dan keyakinannya kepada Allah Swt. Mengantarkannya menjadi seorang artis. Terpilih menjadi pemeran utama di KETIKA CINTA BERTASBIH. Film Islami yang syuting di Kairo, Mesir. Salah satu Film terbaik yang pernah ada. Dulu, waktu ia membaca novel tersebut, di halaman terakhir dia berdoa kepada Allah bahwa “Ya Allah, jadikanlah aku seperti Anna Altafunnisa di kehidupan nyata” seolah-olah Ia merasa Allah menariknya dari yang bukan siapa-siapa menjadi seseorang sekarang. Tidak hanya cukup sampai disitu hadiah Allah untuknya, selepas dari film tersebut Okkie terpilih menjadi pemeran utama perempuan terbaik di salah satu ajang bergengsi. Dia maju ke panggung menerima penghargaan dengan gaun muslimah yang dikenakannya, ya tentunya berhijab. Disitu dia membuktikan kepada orang yang mengatainya dulu bahwa Ia bisa menjadi seseorang dengan hijabnya atas Izin Allah Swt. Tidak pernah menyangka scenario yang Allah persiapkan untuknya. Pendakwah, anak, Istri dan Ibu Shoehah melekat pada dirinya sekarang.  Sungguh Okkie sangat bersyukur karena dia adalah orang yang beruntung dekat dengan Allah Swt.

Begitulah cara Allah memberi mereka petunjuk. Tidak ada yang bisa menduga darimana pertolongan itu datang. Mereka mungkin mengawalinya dengan rasa ragu-ragu, dengan sedikit ketakutan, tapi dengan kehendak-Nya, dia tepat sasaran. Berangkat dengan memakai hijab, menutup aurat, memperbaiki akhlak dengan terus belajar menjadi lebih baik. Cita-cita, keinginan dan harapan itu sungguh mudah bagi Allah. Siapa yang mau? Maka dekatlah pada-Nya, sambut Dia ! Sungguh jalan Allah itu terbuka untuk siapa saja yang ingin menuju-Nya.

“Jika hamba-Ku mendekati-Ku satu jengkal maka Aku akan medekatinya satu hasta, dan jika dia mendekati-Ku satu hasta maka Aku akan mendekatinya satu depa. Jika dia datang pada-Ku dengan berjalan maka Aku akan mendekatinya dengan berlari. (HR. Bukhari – Hadist Qudsi).

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira  kepada orang-orang yang sabar. (QS. Al-Baqarah : 155)

“Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu. Dan sesungguhya yang demkian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu. (QS. Al-Baqarah : 07)

I’m talking to My Self  . . . semoga Allah memberikan petunjuk dan hidayah-Nya agar Saya dan Anda menyegarakan diri untuk berhijrah ke Jalan-Nya, dalam prosesnya diberi kekuatan, ketabahan dan keikhasan menjalaninya hingga akhirnya kita dipertemukan di Surga-Nya kelak. Amin J

Oia. ini kisah hijrah mereka, mana kisahmu . . . ? (Aku juga sih….)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar