Rabu, 19 April 2017

Alhamdulillah, Sarjana ^_^

Alhamdulillah, Maha Kuasa Allah masih memberikan kesempatan kepada saya untuk menulis kembali setelah sekitar 8 bulan off karena disibukkan dengan urusan akademik. Harap maklum karena memang harus fokus, dan Alhamdulillah sekarang penulis amatiran ini sudah menyelesaikan studi S-1 nya yang berarti salah satu dari mimpinya telah tercapai. Sungguh tidak semudah yang dibayangkan, perlu perjuangan dan dalam berjuang tentu ada hal yang harus dikorbankan. Tapi memang manis rasanya hasil dari berjuang itu, bukan hasil yang kita capai yang menjadi ukurannya tapi proses dalam mencapainya yang tidak akan pernah bisa digantikan oleh apapun. Sama halnya jika kita bisa memakan kue dari hasil buatan sendiri, walaupun rasanya buat orang lain terasa aneh tapi untuk diri sendiri, ada rasa “puas” bahwa kita bisa membuat sesuatu dari kedua tangan sendiri dan bisa kita berikan kepada orang lain. You must try ! J

Kali ini mungkin saya akan berbagi pengalaman mengenai proses penyelesaian skripsi :

1.        Mengklik Skripsi dan Pengumuman Dosen Pembimbing
Semester 7 telah tiba ! KKN berakhir, mahasiswa yang sudah menempuh lebih dari 100 SKS (Gak tau tepatnya berapa SKS) boleh mengklik skripsi dan harus mengisi formulir pendaftaran yang berisi judul yang akan diajukan dan memilih penjurusan, apakah mengenai Akuntansi Keuangan, Akuntansi Manajemen, Audit, Akuntansi Syariah, atau Sistem Informasi Akuntansi. Pada saat itu saya memilih Akuntansi Keuangan karena menurut saya lebih bervariasi judul yang bisa diajukan. Tidak lama setelah itu, pengumuman mengenai dosen pembimbingpun akhirnya tiba. Saya dibimbing oleh Pak Setu dan diluar dugaan, saya mendapatkan pembimbing II yang merupakan salah satu dosen yang paling saya hindari. Pak Dhaniel. Hehehe lucu aja ketika tahu kalau beliau menjadi pembimbingku dan pada saat itu mau tidak mau ya harus menerima dan menjalani.
2.        Judul ditolak
Ketika pertama kali mengajukan judul skripsi, sejujurnya saya sangat bingung judul apa yang harus diajukan yang sekiranya saya sukai dari semua mata kuliah akuntansi. Hahaha dan percaya lah tidak ada satupun mata kuliah yang sangat menarik bagi saya, alias biasa aja. Mungkin ini salah satu efek salah jurusan. Saya berusaha mencari judul dari membaca beberapa jurnal dan skripsi di perpustakaan. Ini hanya judul loh, belum isinya tapi sudah membuat saya berpikir keras. Ah lebay! Dari sekian jurnal dan skripsi saya baca, saya akhirnya menemukan judul yang menurut saya agak mudah untuk melakukan penelitian  mengenai Internet Financial Report. Judul tersebut terinsipirasi dari salah satu skripsi kakak di KSR yang juga jurusan akuntansi. Setelah itu, saya membuat proposal skripsi dan menghadap Pembibing I. Sayangnya, hari itu saya harus mengalami penolakan karena menurut beliau judul tersebut tidak bisa diteliti dan tidak relevan. Saya tidak bertanya lebih lanjut mengapa dan mengapa? Dan saya hanya menerima saran beliau untuk mengganti judul
3.        Judul diterima dan Seminar Proposal
Setelah penolakan, saya berusaha mencari judul yang bisa diteliti dengan mudah, dan tidak lama setelah itu saya mengajukan sekitar 5 judul skripsi tanpa proposal ke Pembimbing I dan beliau hanya bertanya dari beberapa judul tersebut mana yang sekiranya mempunyai referensi (buku, skripsi, atau jurnal) sehingga bisa dijadikan acuan untuk melakukan penelitian. Akhirnya saya menyanggupkan untuk memilih judul mengenai “Cost of Capital”. Alhamdulillah judul saya diterima. Saya segera meminta persetujuan ke pembimbing II untuk  bersiap melakukan seminar proposal.
4.        Pembimbing II menyarankan untuk mengganti judul
Pada saat Seminar proposal, saya hanya mempresentasikan garis besar mengenai penelitian yang akan saya lakukan. Berakhir dengan revisi dan saya harus meminta persetujuan kembali ke pembimbing II untuk melanjutkan menyusun BAB I,II, dan III. Diluar dugaan, Ketika saya melakukan bimbingan dengan pembimbing II ternyata beliau menanyakan beberapa teori yang telah saya tulis di proposal tersebut dan saya tidak bisa menjawab. Doorrrr ! dan saya disuruh belajar dan memahami apa yang telah saya tulis. GAGAL. Sejak saat itu saya merasa takut untuk bertemu dengan beliau tapi saya tetap mencoba untuk bertemu dengan beliau kembali dilain waktu, namun dengan hasil yang sama. Pada akhirnya saya merasa jenuh sejenuh-jenuhnya dan saya sempat tidak menyentuh skripsi itu selama 4 bulan. Oh so long! Selama itu saya telah melewatkan 3 periode wisuda.
5.        Judul Baru
Selama 4 bulan tersebut, saya banyak menghabiskan waktu mengabdi di organisasi dan Pada akhir September 2016, setelah melaui penekanan dari mana-mana saya mengumpulkan kekuatan dan keberanian untuk menemui pembimbing II tersebut, menunggu dan menunggu beliau mempunyai jam kosong untuk bisa melakuan konsultasi, dan akhirnya di suatu sore, saya bisa bertemu dengan beliau dan memperlihatkan proposal yang sama. Beliau menanyakan berbagai macam pertanyaan yang membuatku bingung sendiri. Tapi tetap saya mencoba menjawab pertanyaaan tersebut tapi beliau kurang puas dengan jawabanku. Tiba-tiba hening, sambil membolak-balik kertas proposal tersebut dan beliau memulai pembicaraan kembali. “Saya sarankan kamu untuk mengganti judul, yang mudah sajalah. Kalau yang ini saya rasa kamu tidak mampu !” kata beliau. Oh men ! that’s a bad news for me. Hari itu merupakan hari yang tidak menyenangkan bagi saya, tapi dengan terjadinya hal tersebut sekaligus menyadarkan saya untuk tidak berhenti, untuk terus berusaha mencoba mengerti situasi tersebut. 2 mingggu setelah itu saya datang menghadap beliau dengan judul dan proposal yang baru. Judul tersebut mengenai “Prediksi Kebangkrutan Perusahaan”. Alhamdulillah, setelah menanyakan berbagai pertanyaan dan saya bisa menjawab pertanyaan beliau, akhirnya proposal saya diterima dan saya disuruh untuk memberitahu pembimbing I bahwa telah melakukan perubahan judul dan memulai menyusun BAB 1, II, dan III.
6.        Mengejar Wisuda Periode IV 2016
Saya mengerjakan skripsi saya hanya 1 bulan dari pendahuluan hingga pembahasan. Pada saat itu saya mencoba untuk mengejar untuk bisa wisuda November, tetapi lagi-lagi tidak sesuai harapan. Karena saya harus melalui persetujuan dari para pembimbing. Saat telah di ACC Bab I, II, dan III saya harus melanjutkan bab IV tetapi waktu itu penutupan siding sudah ditutup dan itu berarti tidak saya tidak bisa ikut wisuda pada bulan tersebut.
7.        Lika-Liku Bab IV
Bab IV dan V sudah diselesaikan dan telah mendapat ACC dari pembimbing I, berarti tinggal menjalani bimbingan ke pembimbing II apakah ada revisi atau tidak. Saya menunda 1 bulan untuk melakukan bimbingan karena apabila saya sudah di ACC di bulan tersebut, saya takut akan  menjadi malas untuk belajar dan mungkin melupakan apa yang sudah saya tulis dan itu tidak baik pada saat ujian skripsi. Jadi, saya memulai bimbingan kembali pada awal Januari 2017. Tidak semudah yang dibayangkan, saya pikir hanya menjalani 2 atau 3 kali pertemuan akan segera di ACC ternyata tidak. Sangat sulit meyakinkan dosen tersebut bahwa penelitian tersebut benar adanya. Pernah suatu hari ketika melakukan konsultasi, beliau mengecek kembali hasil perhitunganku dengan menggunakan kalkulator. That’s crazy for me! Beliau sangat teliti. Ketika beliau menemukan perhitungannya tidak sama dengan perhitunganku, Beliau complain dan saat itu saya menunjukkan keberanian untuk mencoba mempertahankan hasil yang telah saya hitung. Dengan menunjukkan bukti berupa laporan keuangan perusahaan dan menjelaskan mengapa saya mempunyai hasil seperti itu. Oh… itu adalah momen terbaik yang pernah aku rasakan selama bimbingan skripsi. Beliau mengiyakan jawabanku lah yang benar dan kembali menyuruh untuk mempelajari lebih dalam mengenai laporan keuangan tersebut. 2 hari setelah itu, saya mengumpulkan kembali hasil revisian dan ACC bab IV dan V. Itu berarti saya bisa melakukan seminar hasil.
8.        Seminar Hasil
Selangkah lagi, salah satu syarat untuk bisa sidang yaitu harus melakukan seminar hasil. Seminar hasil mempresentasikan pembahasan dan hasil dalam penelitian. Ketika akan semhas, saya harus mengkonsultasikan terlebih dahulu dengan pembimbing I kapan dan dimana ruangan yang akan digunakan untuk semhas. Saya hanya perlu menyiapkan slide, paper untuk minimal 10 audiens dan makanan untuk para audiens. Yang menarik pada hari itu adalah saya telah melakukan konsultasi sebelumnya dan menentukan tanggal untuk bisa semhas. Bodohnya, saya tidak mengingatkan lagi pembimbing saya sehingga pada hari H, saya sudah membeli makanan untuk audiens dan tinggal mencari pembimbing saya. Tetapi beliau ternyata hari itu mempunyai tamu dari luar kota sehingga harus mengosongkan jadwalnya. Dan akhirnya saya dimarahin di depan beberapa mahasiswa dan beberapa dosen lainnya but I Don’t care. The important for me is I can semhas. Just like that. Hehhehe I’m sorry Sir. Akhirnya sesuai rencana saya melakukan semhas walaupun tanpa beliau. Never mind !
9.        Sidang Skripsi
Saat-saat paling mendebarkan adalah ketika menanti jadwal sidang dan pengumuman mengenai dosen penguji. 2 Februari 2017 adalah hari bersejarah karena hari itu adalah jadwal sidang saya untuk meraih gelar “SE”. Penguji saya saat itu adalah Pak Waluyo dan Bu Ghina. Saya menanyai beberapa mahasiswa lainnya yang telah melakukan sidang dan mendapat penguji yang sama mengenai informasi tentang bagaimana penguji tersebut ketika menguji. Ada yang bilang bahwa mereka sangat teliti dan kadang-kadang menunjukkan wajah tidak bersahabat. Hehhehe akhirnya pada malamnya saya belajar tetapi tidak ada yang bisa masuk di kepala. Hahhaa…. Saat itu tiba ternyata saya mendapat perubahan penguji dari bu Ghina menjadi Bu Eny. Oh Thank’s God! Dapat Bu Eny menjadi penguji seperti sesuatu banget. Karena bu Eny adalah orang yang sangat halus dan ramah sekali terhadap mahasiswanya. But I think ketika sidang suasananya biasa aja. Malah lebih sulit dan menderita ketika bimbingan dengan Pak Dhaniel. Mungkin inilah mental yang sudah sudah saya bentuk ketika akan berhadapan dengan Pak Dhaniel, jadi sudah terbiasa dengan keadaan tertekan bagaimana harus menjawab dan prepare segala sesuatunya sebelum berperang. hahha Ah The Best dah…. Saya dinyatakan LULUS oleh penguji dan harus melakukan revisi dan lagi-lagi Alhamdulillah revisinya hanya ketikan yang salah pada abstrak dan rumusan masalah.
10.    Outbond
Outbond ini adalah salah satu rangkaian yudisium Fakultas Ekonomi dan Bisnis, so harus diikuti karena sudah bayar haaha. Outbond ini dilaksankan di Taman Sengkaling UMM, Maklumlah kampus kami punya tempat rekreasi jadi bisa dijadikan tempat untuk outbond. Sangat seru, kami menikmati segala permainannya terutama saat memanah.
11.    Yudisium
Yudisium adalah acara pelepasan lulusan dari fakultas. Sama dengan wisuda tapi hanya dalam lingkup fakultas dan setiap fakultas wajib melakukan yudisium sebelum wisuda. Acara ini dilaksanakan di Basement Dome. Alhamdulillah kami tidak perlu menggunakan kebaya sebagai dresscode hahhaha karena sungguh rempong sekali. Office style adalah dresscode yang kami gunakan, yaitu bawahan hitam non jeans, atasan putih dan berjas hitam dan jilbab hitam atau putih selayknya orang kantoran.
12.    Gladi Wisuda
Sebelum wisuda, para lulusan periode tersebut perlu melakukan gladi untuk persiapan wisudanya. Tapi sebelum itu harus mengambil perlengkapan wisuda seperti toga, pin, dan undangan terlebih dahulu. Sehingga kita tahu nomor urut untuk memasuki Dome pada saat dikirab. Pada saat itu, saya menganti toga karena sangat longgar sekali dan jelek. Alhamdulillah setelah proses gladi, kantor perlengkapan masih buka sehingga bisa diganti.
13.    Wisuda
25 Februari 2017 adalah hari yang sangat ditunggu karena merupakan puncak dari proses lulus dari Universitas. 2 hari sebelumnya orangtua saya sudah di Malang juga dikarenakan kalau 1 hari sebelumnya baru datang akan kelelahan saat mengikuti proses wisuda. Pada saat wisuda kampus selalu mengundang orang-orang penting untuk speech. Alhamdulilah saat wisuda saya ada 5 Menteri yang datang, Yakni Menteri Susi (Menteri Kelautan), Muhadjir Effendi (Menteri Pendidikan), Chairul Tanjung (Menteri Perdagangan – Periode SBY), Muh. Nuh (Menteri Pendidikan – Periode SBY), Malik Fajar (Menteri Pendidikan – Periode Megawati). Senang bertemu dengan para orang hebat ! semoga ketularan kehebatan dan kesuksesannya. Amin.

Untuk Wisuda ini saya perlu meghabiskan waktu sekitar 4,5 tahun di Universitas. Sungguh waktu yang cukup lama. Selama itu, banyak hal yang sudah saya lewati dan telah banyak pula belajar tentang sesuatu. Ditinggal teman wisuda duluan, ditinggal oleh salah satu orang yang sangat yang disayang, mengecewakan orangtua, mengecewakan dosen. Tapi orang-orang punya prosesnya masing-masing. Semua itu saya syukuri, “Khairan Insya Allah”. Disaat saya berjuang dan bangkit kembali, saya menemukan sahabat yang selalu mendukung saya, mendapatkan pengetahuan baru dan bertemu dengan-dengan orang yang sangat mneginspirasi, lebih dekat dengan orangtua dan adik-adik saya, dan satu lagi yang lebih penting lebih dekat dengan ALLAH. Sekitar Juli 2016 saya memutuskan untuk berhijrah. Alhamdulilah semoga Istiqomah dengan pilihan tersebut.

Memang benar jika kita ingin mendapatkan atau mencapai sesuatu, maka jangan pernah berhenti untuk mencapainya. Gagal, coba lagi, lagi dan lagi sampai tercapai. Tapi jika sekali gagal kita berhenti, maka selesai ! tidak akan pernah tercapai.

Ingat, kita punya Allah Yang Maha Besar dan Maha Kuasa. Seberapapun besarnya masalahmu, Allah selalu punya jalan dan solusi. So, jangan pernah berhenti berdoa dan teruslah berusaha !


Tidak ada komentar:

Posting Komentar