Kemana
mimpimu Kawan?
Aku selalu
berpikir keras untuk menjawab pertanyaan yg sangat menyeramkan itu, ini lebih
dari sekedar menghadapi soal-soal ujian, menysusun skripsipun bahkan sidangnya
tidak dapat menandingi dahsyatnya maknanya bagiku.
Mungkin aku terlalu
malu mengakui bahwa aku belum punya mimpi, atau aku sudah punya mimpi tapi
mimpi itu terlalu sederhana dari mimpi orang lain, atau aku sudah punya mimpi
tapi tidak yakin akan terwujud karena keterbatasan kemampuanku.
Orang bilang
“bermimpilah setinggi-tingginya” tapi hal ini membuatku takut . . . . . . . . .
Satu-satunya yang ada dalam pikiranku adalah aku ingin
punya perpustakaan modern di desaku. Dimana aku dapat mengabdikan diriku disana
untuk mengajarkan anak-anak di desaku membaca, menulis, menggambar dan
menyanyi. Bukan hanya itu, aku akan mengajarkan mereka mengaji, akhlak-akhlak
dan budi pekerti yang luhur. Cinta kepada agama, cinta kepada sesama dan cinta
kepada negeri.
Sementara hanya itu mimpiku. Memikirkannya membuatku
ingin menamai perpustakaanku “Perpustakaan Man Jadda wa Jadda.”
Kenapa Man Jadda wa Jadda? Karena terinspirasi dari Novel
dan Film Negeri 5 Menara yang berbicara tentangnya. Jadi saat ini Menaraku ada
di Asia khususnya di Indonesia dan tepatnya akan kumulai di Desaku. Wallahualam
bissowaf.
Mama, Bapak, Adik-adikku tercinta, doakan anak dan
daengmu yg sedang berjuang ini. Karena saya tanpa kalian bukanlah siapa-siapa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar