
1)
Biasa saja
Orang yang bereaksi seperti ini biasanya
mereka yang memiliki prioritas utama untuk menggapai cita-citanya dulu. Bukan berarti
tidak ingin menikah loh ya, hanya saja ada kepentingan yang harus dikerjakan
terlebih dahulu. Seperti ingin melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi,
ingin bekerja sehingga mandiri dalam ekonomi, masih ingin berbakti kepada
orangtua. Ada juga yang merasa dirinya belum siap untuk berkeluarga sehingga
perlu waktu untuk melayakkan atau memantaskan dirinya.
2)
Baper dan Jealous
Orang yang bereaksi seperti ini biasanya
karena mereka masih labil yang sering dialami oleh para remaja dan para remaja
yang beranjak dewasa. Yup, itu masa-masa
yang rasa penasaran dan keingintahuan dan ekspekatasi kita lebih tinggi terhadap
sesuatu namun pikiran atau kedewasaan belum cukup mampu mengimbanginya. Jadilah baper. Melihat temannya
atau orang-orang sekitarnya menikah atau melakukan sesuatu yang so sweet,
mereka akan terbawa perasaan dan muncullah rasa iri dalam artian ingin juga
seperti itu. Hal yang cukup lumrah yang mereka lakukan untuk mengungkapkan
kebaperan mereka adalah dengan “main kode-kodean” ke pacar atau siapapun yang
mereka spesialkan.
3)
Ingin segera menikah
Orang yang bereaksi seperti ini biasanya
mereka yang sudah memiliki hubungan yang mengarah ke jenjang pernikahan., baik itu
dengan cara pacaran maupun ta’arufan. Dan sebenarnya sudah siap (bisa juga
sebenarnya belum siap tapi keadaan yang membuatnya untuk siap) untuk menikah
namun waktunya masih belum tentu atau kendala lain.
Itulah beberapa respon yang saya rangkum, walaupun
sebenarnya setiap orang punya respon dan alasannya masing-masing. Pada article sebelumnya
pernah saya singgung mengenai perempuan yang harusnya tidak menyepelekan
masalah umur dalam menikah “Pada waktu mudanya mereka lebih cantik (mempesona)
dan lebih produktif daripada ketika mereka sudah tua. Berbeda dengan laki-laki
yang semakain bertambah umur, semakin tampan dan dewasa”. Tapi teman-teman ini
bukan hanya soal umur, tua atau muda, tampan ataupun cantik. Kita perlu
kesiapan untuk melangkah ketahap tersebut, tidak hanya berdasarkan karena
teman-teman disekitar kita sudah menikah duluan, lantas menjadikan kita
buru-buru ingin menikah juga. Lagian, memangnya sudah punya calon atau kandidat
yang mau diajak menikah? Answer by yourself ! hahaha…
Seperti kata orang Jawa “hidup itu sawang-sinawang” atau
kata pepatah “rumput tetangga lebih hijau dari rumput di halaman sendiri” yang
berarti apa yang kita lihat dari orang lain itu lebih baik, lebih indah
daripada milik sendiri dan itulah memotivasi kita untuk menjadi seperti mereka.
Enak ya udah ada pendamping, jadi
kemana-mana ada yang nemenin. Wih sholihnya
pasangannya si itu, adem ngeliatnya. Uh.. pernikahannya mewah dan ramai banget
ya. Sebenarnya itu adalah hal yang wajar tapi terkadang karena hal itu
membuat kita tidak cukup sabar dalam proses tersebut sehingga tidak berpikir
panjang mengenai hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam pernikahan.
Berikut adalah kutipan dari Ust. Felix Siauw yang
saya kutip dari Instagram beliau. Buat saya ini cukup menginspirasi dan
menawarkan solusi bagi teman-teman yang belum dipertemukan oleh jodohnya.
“Cinta itu anugerah Allah, tapi
membatasi cinta hanya sekedar urusan lelaki dan wanita itu musibah. Bila sudah
begitu tipis bedanya antara cinta dan nafsu.
Membicarakan cinta itu penawar, tapi membicarakan cinta
terus menerus sementara orangnya belum siap dan pantas, itu justru siksaan dan
sumber kegalauan.
Semua ada waktunya, ada gilirannya, ada tahapannya, ada
masanya. Masa muda itu seharusnya saat memburu ilmu tanpa disibukkan dengan
hal-hal lainnya.
Hidup ini hanya saling memandang satu sama lain saja, yang
muda memandang menikah itu segala-galanya, yang sudah menikah ingin kembali
muda dan sendiri lagi.
Bacalah buku sebanyak-banyaknya mumpung masih
sendiri, carilah pengalaman seluas-luasnya. Setiap masa ada bahagianya.
Asal kita tahu untuk apa kita melakukan semua ini, asal
kita paham karena siapa kita melakukan semua ini, asal kita tahu islam, halal
dan haramnya. All is fine.
Berhenti sejenak bicarakan cinta masa muda, maka akan
terbentang keluasan ilmu Allah. Ada setiakawanan, ada kerjasama, dakwah,
pengorbanan, prestasi.
Pada saatnya nanti, ada saatnya nanti bila aku
dan engkau sudah lebih matang dan bijaksana, sudah lebih tenang dan seimbang,
maka akan bahagia dalam cinta mulia”.
Baper sih met, apalagi sudah banyak teman2 dan saudara2 seumuran yg sudah menikah bahkan ada yg punya anak. Klo di tanya bingung mau jawab apa gk ada calon juga hahaha, tapi setelah mikir2 ulang, tidak usah terburu-buru apalagi masalah jodoh, belom lagi kalau masih punya tanggungan dari ortu, insyaallah kalau sudah siap semua pasti di buka jalannya. Yang penting harus jaga hati, jangan sampai kita kecewa dan gagal di jalan yang sama, mengharapkan cinta yang belom pasti. Prinsipnya wanita jangan mudah Baper 😁.
BalasHapusI Agree with you met. we have to be strong and patient while prepare ourselves....
Hapus