Minggu, 30 Juli 2017

Realita Cinta Si Pemilik Perasaan

Bagaimana sih realita percintaan perempuan? Hahaaha. . . kacau. Sebenarnya setiap orang punya versi berbeda-beda mengenai kisah percintaanya termasuk perempuan. Namun pada umumnya perempuan banyak mengalami kerugian (menurut saya) dibandingkan laki-laki. Kenapa? Karena mereka cenderung menggunakan perasaan, bisa dibilang segala sesuatunya menggunakan hatinya. Tapi itu tidak bisa disalahkan karena memang fitrah perempuan seperti itu.

Apapun yang kau berikan pada wanita, Ia akan menjadikannya lebih baik. Jika kau memberinya sperma, Ia akan memberimu buah hati. Jika kau beri dia tepat tinggal, Ia akan memberimu rumah. Jika kau memberinya bahan makanan, Ia akan memberimu sesuatu untuk dimakan. Jika kau memberinya senyum, Ia akan memberimu hatinya. Ia akan melipatgandakan dan melebihkan apa-apa yang diberikan padanya. Maka, jika kau memberinya sampah, bersiap-siaplah untuk menerima ton kotoran. (William Golding)”

Perempuan pada dasarnya sangat lembut hatinya, penyayang, dan penurut. Nah hal itu sekaligus menjadi kelemahannya. Sangat mudah baginya untuk luluh dan memberikan hatinya pada seorang laki-laki, memberi kepercayaan penuh dan berusaha menjaga perasaan orang dicintainya. Iya, perempuan itu adalah makhluk yang suka melebihkan sesuatu. Lebay kan? Tidak bagi mereka yang sedang dimabuk cinta. Ketika mereka mulai jatuh cinta maka terkikislah perlahan benteng pertahanan dalam dirinya dan semakin lama semakin jatuhlah ia dalam perasaannya sendiri. Jika benteng pertahanan diri runtuh, maka sangat mudah baginya untuk merasakan kecewa dan sakit hati. Yaa bahasa kerennya sih broken heart.

Pemirsa, di kehidupan perempuan biasanya ada saja lelaki yang memanfaatkan kelemahannya sengaja memasuki kehidupan perempuan kemudian setelah urusannya lalu pergi tanpa rasa bersalah (sering terjadi di hubungan pacaran). Siapa yang dirugikan? Absolutely, perempuan. Namun hebatnya dari perempuan ini adalah dibalik kelemahannya terdapat kekuatan yang membuatnya bangkit untuk menjalani hari-harinya, sesakit apapun dan segala bentuk penghinaan apapun yang telah mereka pernah terima, mereka tetap berjuang merebut dan memperbaiki hidupnya menjadi lebih baik walaupun ada sebagian yang tidak sanggup. They are stronger than you can imagine.

Perempuan yang telah patah hati biasanya menyadari kesalahannya dan berusaha introspeksi diri. Setelah semua masa kelam yang pernah dialami itu (biasanya) terjadi titik balik dimana si lelaki ingin kembali menjalin hubungan dengan jurus-jurus gombal andalan dan pengorbanan yang dilakukan oleh si lelaki untuk bisa kembali dan tidak sedikit perempuan yang terlena dan jatuh lagi dalam cerita lama. Hahaha drama banget sih, but this is the reality.

Sepertinya match sama lagu ini ya . . .

I learned to live, half alive
And now you want me one more time

And who do you think you are?
Running round leaving scars
Collecting your jar of hearts
And tearing love apart
You're gonna catch a cold
From the eyes inside your soul

So don't come back for me
Who do you think you are?

Judul dari lirik lagu diatas adalah “Jar of Hearts” dari Christina Perri yang merupakan penyanyi sekaligus penulis lagu dari Philadelphia, Amerika Serikat. Lagu ini maknanya cukup mendalam jika melihat lengkap liriknya.

Who do you think you are? Kau datang dengan memberi sebuah harapan yang ternyata itu hanyalah ilusi yang kau buat untuk kepentinganmu sendiri, setelah kau dapat yang kau mau kaupun lantas pergi. Now you want me one more time? Kok enak, kau tidak tahu dan mungkin tidak akan pernah tahu bagaimana kami menggenggam rasa yang kemudian kau rampas dengan paksa. Butuh waktu lama untuk memulihkan luka hingga kami dapat berdiri di kedua kaki sendiri. Tidak, sayang. Kau sudah tidak pantas menerima rasa itu lagi. Ini bukan dendam atau sebuah keangkuhan, kami sudah memaafkan namun melupakan apa yang sudah terjadi itu sulit. Please don’t come back for me !

Before there weren’t you, I had been fine. Without you, definitely I’m fine and will be fine.

Guys, kebahagiaan yang kita dapat dari sesuatu yang haram itu tidak akan pernah ada keberkahan di dalamnya. termasuk merenda cinta di jalan pacaran. Ya kurang lebih dampak pacaran seperti diatas. Sebagai perempuan kita harus cerdas menimbang keuntungan dan kerugian suatu keputusan yang kita ambil, harus punya prinsip untuk membentengi diri kita agar terhindar dari perasaan yang terkadang membelenggu dan melalaikan. Tapi itu tidaklah cukup, Iman kita kepada Allah Swt harus lebih mantap. Bukankah sudah jelas bahwa orang yang beriman kepada Allah itu tidak akan pernah merugi.

Love your self  because You’re special.

Note : Bukan berarti semua lelaki itu jahat dan semua perempuan itu selalu menjadi korban. bisa jadi cerita ini sebaliknya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar